Header Ads

Breaking News
recent

Adu Daya Ingat Dengan Servis

Za'im, Adu Daya Ingat Dengan Servis Motor.
Tribunngesrep | Tahun ajaran 2013-2014 telah usai, pengumuman kelulusan sudah di umumkan, namun ijasah sampai saat iini belum juga keluar.

Imam Zakaria (19) atau biasa di sapa
Za’im, lulusan SMK N Ngambon ini menunggu ijasa keluar, namun bukan untuk melanjutkan kuliah, melainkan untuk melamar pekerjaan, dua sampai tiga kalia melayangkan surat lamaran ke berbaga perusahaan, perbengkelan, dan lainnya dengan surat keterangan lulus yang ia dapat dari sekolahnya.

Sebagai anak pedagang, yang tidah memiliki tanah garapan, untuk bertani ini, sehari-hari terlihat sebagai pengangguran. Dan ia tak ingin seperti temanya yang lain, yang kesehariannya hanya menghabiskan waktu untuk kongkow bareng, main gitar dan lain sebagainya.

Berbekal keterapilannya menyerfis kendaraan ringan, ia mengotak-atik motornya sendiri, dan membuat modifikasi pada motor yang ia miliki, bahkan hobinya ini sudah ia lakukan sejak ia kelas satu dulu. Meski orang tua selalu ngomel, tidak ia gubris, dengan alasan, saat memperbaiki motor ia tak meminta uang sepeserpundari orang tuanyanya. Namun tang mencuwekkannya, ia hanya menjawab “latihan kalau gak motor sendiri, motor siapa lagi tho pak”, dengan nada yang alus, dengan begitu bapanya akan diam dengan sendirinya.

Beragkat dari pengalaman dan ilmu yang ia dapat, ia pun berani memodifikasi motor dan helm yang ia punya. Dan akhir akhir ini ada bebebrapa motor yang sudah ia perbaiki. 

Saat Memodifikasi Helm.
Saat ini, servis masih terbatas pada kerusakan yang ringan dan kerusakan sedang, untuk kerusakan tingkat tinggi ia belum mampu, karna kterbatasan alat.

Di halaman rumahnya lah ia melakukan servis, biasanya ia mencari konsumen tenaganya dari oang-orang yang sudah akrap dan mau percara kepadanya.

Pemuda yang lahir 19 tahun lalu di Dusun Ngesrep Desa Mulyorejo Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur ini, terlihat mahir saat memperbaiki motor atau kendaraan ringan, ia pernah membuat nalpot dari bahan bekas, suara yang keras namun halus ini ia buat saat ada tantangan dari gurunya untuk membuat nalpot. Namun entsh untuk apa, ia hanya dapat pujian  “bagus” saja dari gurunya itu.

Ia bertekat, ia tak ingin bekerja di perusahaan orang lain, ia ingin membuka bengkel kecil-kecilan di rumahnya dan ia ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tingg dengan biaya yang akan ia hasilkan dari hobinya ini.

Yang menjadi kendala untuknya adalah alat-alat servis, dan lokasi rumahnya yang masuk ke dalam gang.dan ia ingin mencaari solusi untuk itu.

Anak mudah yang berbakat kami tungu karyamu selanjutnya. (SW/DeTak)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.